“You
are what you eat” begitu kata
pepatah asing. Bukan sekadar kata-kata kiasan, pepatah ini meneguhkan kita pada
pentingnya kualitas makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Dari makanan yang
sehat, akan dihasilkan tubuh yang sehat pula.
Tren kehidupan masyarakat perkotaan dewasa ini
menunjukkan bahwa pangan yang bersih, alami dan bergizi makin digandrungi. Gaya hidup sehat memang
menjadi pedoman baru kehidupan modern saat ini. Kekhawatiran timbulnya
penyakit, pencemaran, ditambah kesadaran terhadap lingkungan menjadi salah satu
pemicunya.
Disamping
berkaitan dengan kebutuhan, mengonsumsi pangan yang halal dan sehat juga
merupakan anjuran agama. Teks-teks kitab suci mempertegas komitmen publik akan
adanya pemenuhan kebutuhan pangan yang sehat dan berkualitas. Oleh sebab itu,
pencarian manusia terhadap pangan yang lebih sehat untuk hidup yang lebih baik
menjadi gejala umum yang dapat kita temui dengan mudah.
Lalu dicarilah cara-cara untuk mewujudkan cita-cita
itu. Dan, pangan organik menjadi salah satu cara jitu yang sesuai kriteria.
Bahkan gaya hidup organik belakangan ini tidak
hanya melanda Indonesia,
tapi juga masyarakat global. Mulai dari kaum jetset di Amerika Serikat, hingga
Eropa. Di daerah ekuator Indonesia
sampai ke negeri Sakura, berkembang hampir ke seluruh Asia, Australia dan Selandia Baru.
Pangan organik yang ngetren dikonsumsi ini, tak
lain adalah hasil dari pertanian organik. Dari sinilah muncul terobosan baru
untuk membudidayakan beras organik. Beras organik, seperti halnya pangan
sejenis lainnya, senantiasa dibutuhkan oleh tubuh kita untuk meningkatkan
kualitas kesehatan sekaligus hidup kita. Sebab, untuk menjadi sehat, minimal kita
dapat mulai dengan apa yang kita makan sehari-hari. Apalagi, komposisi nasi
(beras) menjadi makanan yang kita konsumsi setiap hari secara dominan, yaitu
sekitar 70%. Tak pelak lagi, nasi atau beras begitu berpengaruh bagi kesehatan
kita. Bayangkan berapa miligram unsur kimia yang masuk dalam tubuh kita setiap
hari jika kita mengonsumsi beras non organik?
Beras
organik sejatinya merupakan beras yang ditanam di tanah yang ramah lingkungan.
Proses pertumbuhannya tidak menggunakan pestisida kimia. Beras ini tumbuh di
lahan yang sudah terbebas dari kontaminasi pestisida dengan ekosistem yang
terjaga, dengan rentang waktu antara 5 tahun sampai 15 tahun.
Selain harus mengembalikan ekosistem tanah, beras
sehat ini juga mensyaratkan adanya lahan yang jauh dari polusi, seperti asap
knalpot motor, limbah pabrik, dan pencemaran lainnya. Sistem pengairan harus
baik dan tidak boleh bercampur dengan lahan pertanian yang belum organik.
Disamping itu lahan-lahan pertanian yang berada di sekitarnya pun tidak boleh
menggunakan pestisida. Beberapa ciri maupun karakteristik beras organik dapat
dideteksi melalui aromanya yang wangi, tampilan fisiknya yang bersih, licin dan
putih. Rasanya pun gurih, tahan lama waktu matang serta kualitasnya lebih baik
dari beras impor lainnya. Bahkan, bila dikonsumsi beras ini akan cepat
mengenyangkan.
Khasiat beras organik diakui banyak kalangan. Beras
yang tanpa kandungan pestisida dan berkadar gula rendah (sekitar 0,29%) ini
begitu aman dikonsumsi penderita diabetes. Bahkan, beras ini dikenal sebagai
salah satu nutrisi pencegah Diabetes Melitus, asam lambung serta menyembuhkan
asam urat.
Selain itu, beras ini dapat dijadikan nutrisi
terbaik untuk tumbuh kembang anak, menambah produksi ASI pada ibu menyusui,
serta memperkuat imunitas tubuh dari serangan penyakit. Tidak hanya cocok bagi
para penderita penyakit, buliran padi ini pun baik untuk ibu hamil. Kandungan
vitamin B yang terdapat pada beras padat gizi ini diyakini mampu membuat
vitalitas tubuh lebih baik dan lebih sehat.
Manfaat beras organik tidak berhenti sampai disini.
Kandungan gizinya juga cocok dijadikan food teraphy bagi
penderita kanker, alergi, maag, autisme serta jantung koroner. Menurut
keyakinan awam, mengonsumsi beras ini secara rutin dapat menjaga kulit dari
keriput dan gejala penuaan. Aroma wangi yang dipancarkannya pun dapat
merangsang nafsu makan dikalangan anak-anak dan orang dewasa.
Beras
organik kini tidak hanya menjadi pangan alternatif, tapi juga merupakan
konsumsi utama dikalangan masyarakat yang sadar akan pentingnya hidup sehat.
Mereka juga mulai sadar bahwa semua pangan yang dibudidaya secara konvensional
seperti menggunakan pestisida sintetis/kimia mengandung residu bahan-bahan
kimia. Apalagi, semua jenis pestisida diketahui mengandung bahan karsinogenic, sebuah zat yang ditimbulkan
karena pembakaran yang bisa merangsang tumbuhnya kanker. Untuk itu, dengan
beras organik saatnya kita menyatakan “stop!”
terhadap konsumsi bahan pangan berkimia.
MENGAPA
BERAS ORGANIK ?
Beras
organik adalah beras yang bebas dari pestisida, pewarna dan bahan kimia
lainnya, sehingga sangat aman dan sehat dikonsumsi oleh balita, orang dewasa,
maupun para manula.
Beras
organik ada beberapa macam warna yakni hitam, merah, coklat dan putih. Tak
heran kalau masyarakat sering menyebutnya beras herbal. Aroma dan rasa beras
organik Indonesia bila sudah
dimasak sangat berbeda dibanding beras organik yang berasal dari India, Thailand atau negara lainnya. Beras
organik dari Indonesia
mempunyai keunggulan rasa lebih enak karena struktur tanahnya. Aromanya harum dan
tahan lama penyimpanannya.
Keunggulan
Beras Organik dari Beras Un-Organik adalah:
- Memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi
- Kandungan glukosa, karbohidrat dan proteinnya mudah terurai
- Aman dan sangat baik dikonsumsi penderita Diabetes
- Baik untuk program diet sehat
- Mencegah kanker, jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo.
Cara
penanamannya pun berbeda dengan beras "biasa" misalnya pengairan
sawah tidak boleh dicampur dengan sawah yang menggunakan pupuk maupun pestisida
kimia, hal ini berlaku pula untuk proses penggilingan yang juga tidak boleh
dicampur dengan beras "biasa".
VARIETAS
BERAS ORGANIK BERDASARKAN WARNA
1.
BERAS HITAM ORGANIK
Dari sisi khasiat dan gizi ternyata pigmen beras
yang berwarna hitam mempunyai khasiat paling baik dibanding beras berwarna
lainnya. Beras hitam sangat berbeda dibanding dengan beras ketan hitam, baik
rasa, aroma maupun penampilannya. Sangat spesifik dan unik. Bila sudah dimasak
beras hitam warnanya benar-benar hitam pekat. Rasanya enak dan aromanya
menimbulkan selera makan.
Menurut
penelitian para ahli, beras hitam mempunyai khasiat :
- Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit
- Memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis)
- Mencegah gangguan fungsi ginjal
- Mencegah kanker/tumor
- Memperlambat penuaan (Antiaging)
- Sebagai Antioksidan
- Membersihkan kolesterol dalam darah
- Mencegah anemia
2.
BERAS MERAH ORGANIK
Banyak
manfaat dari mengonsumsi beras merah, yakni dapat meningkatkan perkembangan
otak dan menurunkan kolesterol darah. Beras merah lebih unggul dalam hal
kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih.
Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah
beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan
ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan
tubuh. Belum lagi vitamin dan mineral-mineral penting lainnya. Kandungan
Nutrisi dan Manfaat Beras Merah Mengandung lebih banyak magnesium, yang sangat
baik untuk kesehatan kardiovaskular (jantung). Kaya akan fiber dan asam lemak ,
kandungan fibernya yang tinggi dapat mencegah sembelit sehingga memperlancar
pencernaan. Sedangkan kandungan fiber yang tinggi juga membuat Anda lebih
kenyang dan tidak mudah lapar sehingga cocok untuk pola diet sehat.
Keunggulan dan khasiat beras merah antara lain adalah :
- Mencegah sembelit
- Cocok untuk Diet
- Mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan
- Meningkatkan perkembangan otak
- Menurunkan kolesterol darah
- Mencegah kanker dan penyakit degeneratif
- Menyehatkan jantung
- Mempunyai kandungan vitamin B1 dan mineral lebih tinggi dari pada
beras putih.
3.
BERAS COKELAT ORGANIK
Warnanya
memang cokelat, aroma dan rasanya sangat khas, mirip ketan. Beras cokelat
adalah beras yang tidak digiling atau setengah digiling, jadi bisa dikatakan
mempunyai rasa sedikit seperti kacang dan lebih kenyal daripada beras putih.
Meskipun lebih cepat basi, tetapi beras cokelat lebih bernutrisi.
Perbedaan
Beras cokelat dan Beras Putih, sebenarnya antara keduanya tidak terlalu banyak
berbeda. Perbedaan keduanya terletak pada pemrosesan dan kandungan nutrisinya.
Jika lapisan terluar atau kulit ari/sekam dari biji padi dikupas maka
hasilnya adalah beras cokelat. Namun jika lapisan dalam atau kulit padi juga
dikupas, maka hasilnya adalah beras putih biasa.
Beberapa
jenis vitamin dan mineral akan hilang dalam proses penggilingan butir padi.
Akibatnya, beberapa nutrisi yang hilang seperti vitamin B1, B3, dan besi
seringkali ditambahkan kembali pada beras putih sehingga berlabel “diperkaya”
(enriched). Sementara pada beras cokelat, satu jenis mineral yang tidak perlu
ditambahkan adalah magnesium.
4.
BERAS PUTIH ORGANIK
Merupakan jenis beras yang paling banyak
dikonsumsi. Beras Putih Organik jika dibandingkan dengan beras putih Un-Organik
sangatlah berbeda, karena rasanya lebih pulen dan lebih wangi. Tidak mengandung
pestisida kimia sehingga sangat aman dikonsumsi. Masih memiliki kandungan
nutrisi dan mineral yang tinggi yang dibutuhkan olehtubuh.